Monexnews -
Pekan ini, perhatian pasar Asia akan tersita ke negeri China di mana anggota Komite Sentral Partai Komunis yang berkuasa akan berkumpul guna menggelar rapat pleno ke-4.
Sejumlah peraturan hukum akan menjadi agenda pokok pada pertemuan tersebut dengan harapan bahwa pemerintah provinsi akan diberikan lebih kebebasan untuk membatasi pengaruh dari otoritas lokal. Pertemuan itu juga akan menyinggung masalah politik di Hong Kong, karena hingga hari ini pihak kepolisian masih menemui jalan buntu dengan pengunjuk rasa menyusul terjadinya bentrokan dan penangkapan terhadap demonstran pada akhir pekan lalu.
Sementara, fundamental China juga tidak luput dari perhatian investor sepanjang pekan ini. Pada hari Selasa (21/10), China dijadwalkan akan merilis data GDP kuartal III, industrial output, retail sales dan fixed asset investment dimana semuanya merupakan angka penghitungan bulan September. Selain itu, HSBC China juga akan merilis data manufaktur estimasi awal untuk Oktober pada hari Kamis (23/10), termasuk data rerata harga rumah hunian China (house price) di hari Jumat (24/10).
Menurut kalangan ekonomi dan analis, bilamana data-data tersebut hasilnya mengecewakan, hal itu akan memicu berlanjutnya aksi jual di pasar, karena sentimen investor saat ini sudah digelisahkan oleh lesunya prospek ekonomi AS dan Eropa serta kekhawatiran terhadap penyebaran virus Ebola.
Dari negara matahari terbit, pemerintah Jepang akan merilis data perdagangan bulan September di hari Rabu dan diperkirakan akan mengalami kenaikkan setelah bulan sebelumnya tercatat merosot. Sedangkan Korea Selatan pekan ini akan merilis data pertumbuhan GDP kuartal ke-3 di hari Kamis. Sementara Hong Kong sendiri akan merilis data tingkat pengangguran September di hari Senin serta data inflasi (CPI) bulan September pada hari Selasa.
Dari dalam negeri, pekan ini kalangan investor Indonesia kemungkinan akan diliputi euphoria pelantikan Presiden dan Wakil Presiden setelah Joko Widodo dan M. Jusuf Kala secara sah dinobatkan oleh MPR dan DPR pada 20 Oktober 2014 untuk periode 2014-2019. Investor domestik juga akan terfokus ke line-up kabinetnya, serta langkah-langkah reformasi yang diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
(DaruWibisono)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.