Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyeberang ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) setelah gagal mendapat kursi pimpinan MPR dari Koalisi Merah Putih (KMP). Namun demikian, KMP diyakini tidak akan melepas begitu saja PPP meski telah meneken kesepakatan dengan KIH.
"Saya kira KMP juga tak mau kehilangan PPP. Janjinya KMP, kalau PPP pindah ke KIH itu maka alat kelengkapannya dihabisin, dari janji sebelumnya mengisi pimpinan 3 komisi dan 1 badan," kata Ketua DPP PKB Abdul Qadir Karding di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2014) dini hari.
Walau begitu, Abdul menilai bergabungnya PPP akan memberikan dampak positif kepada KIH di parlemen. Menurutnya, PKB tidak masalah jika PPP turut mendukung Jokowi-JK dari Senayan.
"Itu urusan Pak Jokowi. Kita enggak ada masalah, walaupun ini awal yang baik untuk membangun kerjasama. Selanjutnya bagaimana tindak lanjut PPP," ujar Abdul.
Abdul juga tak mau terburu-buru memperkirakan bagian yang didapat PPP dengan bergabungnya di barisan pendukung pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya hal itu menjadi hak Jokowi dan JK untuk menentukan peran PPP, seperti kursi menteri.
"Proseslah satu-satu, bertahap. Enggak pengaruh ke PKB, sudah ada porsinya masing-masing. Tentu Pak Jokowi dan Pak JK paham," tutup Abdul.
Mulai hari anda dengan informasi aneka peristiwa penting dan menarik di "Reportase Pagi" pukul 04.00 - 05.30 WIB hanya di Trans TV(vid/rmd)