-->

news.detik: Soekarno di Detik-detik Akhir Kekuasaannya di Mata Pasukan Tjakrabirawa

news.detik
Detik.com sindikasi 
Food is Your Best Medicine

The natural approach to cancer, heart disease, obesity, and other chronic conditions.
From our sponsors
Soekarno di Detik-detik Akhir Kekuasaannya di Mata Pasukan Tjakrabirawa
Oct 3rd 2014, 04:36, by Mulya Nurbilkis

Jumat, 03/10/2014 11:36 WIB

Mulya Nurbilkis - detikNews

Halaman 1 dari 3

Jakarta - Tanggal 20 Maret 1966 akan selalu dikenang oleh anggota Resimen Tjakrabirawa. Pada tanggal itu, serah terima tugas pengamanan presiden dan keluarga dilakukan.

Bertempat di lapangan Direktorat Polisi Militer di Jalan Merdeka Timur, serah terima tugas pengawal kepresidenan dari Resimen Tjakrabirawa ke Polisi Militer dilakukan. Serah terima itu dilakukan Brigjen Sabur kepada Direktur Polisi Militer (Dirpom) Brigjen Sudirgo‎. Sebagai pelaksana tugas pengamanan, Dirpom menegaskan Yon Para Pomad dan komandan Letkol CPM Norman Sasono.

Dampak dari keluarnya Supersemar pada 11 Maret 1966, salah satu tugas yang dibebankan pada Menteri Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Soeharto‎ ‎adalah menjamin keselamatan pribadi Presiden dan keluarganya. Dalam pelaksanaan tugasnya, Soeharto telah mengadakan musyawarah dengan panglima-panglima AD, AL, AU dan kepolisian.

Dalam keputusan bersama Men/Pangad Letnan Jenderal Soeharto, Men/Pangal Laksamada Muda Laut Muljadi, Men/Pangau caretaker Komodor Udara Rusmin Nurjadin dan Men/Pangak Komisaris Jenderal Sutjipto Judodiharjo dinyatakan tugas menjamin keselamatan presiden diserahkan pada Angkatan Darat sambil menunggu kesatuan yang baru.

"Keempat menteri/panglima angkatan tersebut sepakat menarik anggota angkatannya yang ditugaskan dalam resimen Tjakrabirawa setelah AD menyatakan siap melaksanakan tugas pengawalan presiden," kata Maulwi Saelan seperti yang dikutip detikcom pada buku 'Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno' karya Asvi Warman Adam Dkk, Jumat (3/10/2014).

Meski Tjakrabirawa sudah dihapuskan, Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang menjadi ring 1 Presiden Soekarno masih melayani, meski geraknya terbatas bahkan terkesan dihalang-halangi ketika akan melayani Soekarno.

Salah satu anggota DKP, Pembantu Letnan ISuwarto menceritakan pernah terjadi seorang anggota DKP yang ikut pengawalan Soekarno ke Bogor dihardik seorang perwira Satgas Pomad ketika akan membukakan pintu mobil Soekarno. 'Biar dia buka sendiri, kamu kultus!' ucap perwira tersebut.Next


Ikuti berbagai peristiwa menarik yang terjadi sepanjang hari ini hanya di "Reportase" TRANS TV Senin - Jumat pukul 16.45 WIB

(bil/ndr)



This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
LihatTutupKomentar