Jakarta - Tanggal 20 Maret 1966 akan selalu dikenang oleh anggota Resimen Tjakrabirawa. Pada tanggal itu, serah terima tugas pengamanan presiden dan keluarga dilakukan.
Bertempat di lapangan Direktorat Polisi Militer di Jalan Merdeka Timur, serah terima tugas pengawal kepresidenan dari Resimen Tjakrabirawa ke Polisi Militer dilakukan. Serah terima itu dilakukan Brigjen Sabur kepada Direktur Polisi Militer (Dirpom) Brigjen Sudirgo. Sebagai pelaksana tugas pengamanan, Dirpom menegaskan Yon Para Pomad dan komandan Letkol CPM Norman Sasono.
Dampak dari keluarnya Supersemar pada 11 Maret 1966, salah satu tugas yang dibebankan pada Menteri Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Soeharto adalah menjamin keselamatan pribadi Presiden dan keluarganya. Dalam pelaksanaan tugasnya, Soeharto telah mengadakan musyawarah dengan panglima-panglima AD, AL, AU dan kepolisian.
Dalam keputusan bersama Men/Pangad Letnan Jenderal Soeharto, Men/Pangal Laksamada Muda Laut Muljadi, Men/Pangau caretaker Komodor Udara Rusmin Nurjadin dan Men/Pangak Komisaris Jenderal Sutjipto Judodiharjo dinyatakan tugas menjamin keselamatan presiden diserahkan pada Angkatan Darat sambil menunggu kesatuan yang baru.
"Keempat menteri/panglima angkatan tersebut sepakat menarik anggota angkatannya yang ditugaskan dalam resimen Tjakrabirawa setelah AD menyatakan siap melaksanakan tugas pengawalan presiden," kata Maulwi Saelan seperti yang dikutip detikcom pada buku 'Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno' karya Asvi Warman Adam Dkk, Jumat (3/10/2014).
Meski Tjakrabirawa sudah dihapuskan, Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang menjadi ring 1 Presiden Soekarno masih melayani, meski geraknya terbatas bahkan terkesan dihalang-halangi ketika akan melayani Soekarno.
Salah satu anggota DKP, Pembantu Letnan ISuwarto menceritakan pernah terjadi seorang anggota DKP yang ikut pengawalan Soekarno ke Bogor dihardik seorang perwira Satgas Pomad ketika akan membukakan pintu mobil Soekarno. 'Biar dia buka sendiri, kamu kultus!' ucap perwira tersebut.Next
Ikuti berbagai peristiwa menarik yang terjadi sepanjang hari ini hanya di "Reportase" TRANS TV Senin - Jumat pukul 16.45 WIB(bil/ndr)
Foto Video Terkait
- Massa Minta Film Soekarno Diturunkan
- Akhirnya Soekarno-Hatta Jadi Pahlawan Nasional
- Setelah Soekarno, Presiden SBY Juga Berkunjung ke Portugal
- SBY Tutup Pidato Terakhir dengan Kutipan Soekarno dan Hatta