Monexnews -
Pasar Asia kembali melanjutkan koreksinya pekan lalu di perdagangan hari Senin (13/10), bahkan data China yang apik gagal meredam kekhawatiran pasar terhadap lesunya pertumbuhan global di tengah minimnya volume transaksi lantaran pasar Jepang tutup.
Data China yang rilis hari ini menyusul aksi jual global pekan lalu dimana pasar AS mencatat penurunan pekan ke-3 akibat ketakutan yang mendalam terhadap resesi yang mengancam zona euro dan spekulasi kenaikkan suku bunga di AS.
Tingkat ekspor China di luar perkiraan mengalami lonjakan, sedangkan angka impor berhasil mematahkan prediksi analis yang memperkirakan bakal merosot. Hanya saja neraca perdagangan China bulan September mengalami penurunan yang cukup drastis dari bulan sebelumnya.
Bursa Korea Selatan berakhir merosot 0.71%, dan mencatat level terendah sejak Maret lalu untuk sesi ke-2, akibat terseret turun oleh koreksi sektor produsen chip. Tercatat saham SK Hynix melemah 1% & LG Display anjlok lebih dari 5% setelah Microchip Technology memberikan prospek suram sektor tersebut.
Fokus investor di bursa Seoul juga tertuju ke data-data yang akan rilis pekan ini seperti money supply bulan Agustus, data perdagangan, unemployment rate dan rapat Bank of Korea.
Sementara pasar Hong Kong hari ini bangkit dari pelemahan di awal sesi berkat rally blue-chip terkait saham China Mobile rebound setelah menyepakati kontrak bisnis dgn Deutche Telekom.
Namun, berlanjutnya aksi demo pro-demokrasi di Hong Kong yang telah memasuki pekan ke-3, masih berimbas ke perdagangan saham sekaligus membatasi rally Hang Seng. Indeks Hang Seng akhirnya ditutup naik 0.24%, sedangkan saham China Mobile gain 1.8%.
(dar)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.