Monexnews - Resiko adanya resesi baru di zona euro dan kecemasan dari Federal Reserve AS sedang menekan ekspektasi waktu kenaikan suku bunga pertama kalinya di Inggris, dan berpotensi menunda kenaikan tersebut. Bank of England, sesuai perkiraan, mempertahankan tingkat suku bunga pada rekor rendah 0.5% pada hari Kamis, level yang sama semenjak krisis keuangan. Meski perekonomian Inggris telah melejit sejak pertengahan 2013, BoE mempertahankan tingkat suku bunga akibat lemhanya tingkat pertumbuhan upah dan inflasi yang berada di bawah target 2%. Sejauh ini, hanya 2 dari 9 anggota Monetary Policy Committee yang memilih untuk kenaikan suku bunga. Namun ekspektasi bahwa tingkat suku bunga dapat mulai naik pada Februari tahun depan sedang menguat.
Saat ini petinggi bank sentral Inggris sedang memperhatikan dengan seksama kondisi di zona euro dan terutana di Jerman, yang mana pekan ini mengumumkan data ekonomi yang jauh lebih lemah dari ekspektasi. Turut menguatkan pemikiran bahwa tingkat suku bunga akan naik lebih lambat dari yang diperkirakan belakangan ini adalah the Fed yang menyuarakan kecemasan mengenai dampak negatif terhadap perekonomian AS dari perlambatan di Eropa dan Asia.
Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengusulkan agar European Central Bank melakukan hal lebih untuk mendorong pertumbuhan, kendati kecemasan dari Jerman mengenai resiko pembelian obligasi pemerintah oleh bank sentral, stimulus paling kuat yang ada. "Kita membutuhkan rencana fiskal yang kredibel, dan Jerman akan sepakat mengenai hal tersebut, namun menurutku kita juga membutuhkan European Central Bank untuk membantu," ucapnya pada BBC.
(xiang)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.