Monexnews - Meski berhasil memangkas pelemahan pada akhir perdagangan, namun indeks Nikkei Jepang harus ditutup melemah hari ini. Pelemahan tersebut mengikuti bursa Eropa dan AS pada perdagangan kemarin. Data produksi industri Jerman yang dirilis kemarin memberikan kekhawatiran baru akan ekonomi dunia, ditambah dengan pemangkasan proyeksi pertumbuhan oleh IMF memberikan sentimen negatif bagi bursa saham. Sementara yen mendapat keuntungan karena dipandang sebagai safe haven, yen saat ini stabil di kisaran 108 per dollar. Stabilnya yen berdampak pada aksi jual saham eksportir Jepang yang memukul pergerakan Nikkei.
International Monetary Fund menurunkan proyeksi pertumbuhan global menjadi 3,8% pada tahun 2015 dari proyeksi sebelumnya 4% akibat lemahnya ekonomi Eropa dan negara berkembang. IMF juga mengatakan ada kemungkinan 1 dari 3 zona euro akan kembali memasuki masa resesi. Untuk proyeksi pertumbuhan Jepang sendiri IMF memangkas hampir setengah menjadi 0,9% untuk tahun ini, dari proyeksi yang dirilis bulan Juli lalau sebesar 1,6%, setelah Jepang mengalami kontraksi tajam di kuartal kedua. Selain itu IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan 2015 menjadi 0,8% dari sebelumnya 1%, dan menyarankan pemerintah Jepang untuk melakukan reformasi lebih lanjut.
Data ekonomi yang dirilis di awal perdagangan menunjukkan surplus current account Jepang bulan Agustus menipis meski masih lebih baik dari estimasi ekonom. Surplus current account yang belum disesuaikan sebesar 287,1 miliar yen, turun dari bulan Juli sebesar 416,7 miliar yen, dengan estimasi dari Reuters sebesar 198 miliar yen.
Indeks utama Nikkei ditutup merosot 1,2% menjadi 15595,98. Sementara Nikkei Futures saat ini diperdagangkan pada kisaran 15625 dengan level terendah harian 15520 dan tertinggi 15655 (platform Monex Trader). (pap)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.