Monexnews -
Nilai tukar yen kembali menguat di perdagangan sesi siang di Asia (Kamis, 09/10) dan berkeliaran di bawah level 108 terhadap dollar AS terutama akibat greenback melemah hampir terhadap semua mata uang utama dunia.
Pelemahan dollar terjadi menyusul rilis 'minutes' FOMC - Federal Reserves AS semalam yang di luar perkiraan tidak menyinggung mengenai kenaikkan suku bunga lagi. Fokus dari minutes tersebut kini justru beralih ke risiko ancaman perlambatan ekonomi di luar Amerika Serikat serta dampak penguatan dollar AS yang dikhawatirkan dapat memperlambat kenaikan inflasi.
Padahal tingkat inflasi merupakan salah satu pencapaian penting bagi Federal Reserve AS selain tenaga kerja. Sedangkan penguatan yen sebelumnya sudah tertopang oleh kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi setelah International Monetary Fund (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global termasuk memangkas proyeksi pertumbuhan negara Jepang.
Sontak kecemasan itu memicu dan mendorong investor untuk keluar dari aset-aset yang berisiko (risk aversion) dan beralih ke aset yang lebih aman. Rally yen juga termotivasi oleh rilis data domestik kemarin yang menunjukkan current account Jepang mencatat surplus untuk kali ke-2 bulan beruntun di Agustus.
Hingga sesi siang di perdagangan Asia, kurs yen tercatat kokoh pada kisaran 107.88 setelah melesat hingga 107.81 terhadap dollar AS, platform Reuters. Sedangkan pada sesi kemarin, valuta negeri samurai ini sempat melejit hingga 107.74 dan berakhir ditutup pada level 108.14.
(dar)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.