Monexnews -
Nilai tukar Yen menguat cukup tajam di perdagangan hari Selasa (07/10) setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Gubernur Bank of Japan (BOJ) - Haruhiko Kuroda, menyinggung mengenai dampak negatif dari pelemahan mata uang.
Saat berbicara di parlemen, PM Abe mengatakan bahwa pelemahan yen secara keseluruhan telah membebani konsumsi rumah tangga dan perusahaan kecil.
Sementara pernyataan dari Gubernur Bank of Japan (BOJ) - Haruhiko Kuroda, juga turut memberikan topangan terhadap yen hari ini lantaran BOJ kembali mempertahankan kebijakan stimulus masif nya. Padahal kalangan investor sebelumnya berharap akan ada tambahan stimulus dalam rapat yang di gelar hari ini.
Ketika memberikan pernyataan pada konferensi pers, Kuroda mengatakan belum perlu untuk menyesuaikan kebijakan moneter jika target inflasi bank sebesar 2 persen dapat dipenuhi pada pertengahan tahun keuangan yang dimulai April mendatang.
Hingga sesi sore, kurs yen ditransaksikan pada kisaran 108.74 setelah sempat rebound hingga 108.36 terhadap dollar AS (USD), platform Reuters. Sedangkan pada sesi kemarin, USDJPY tercatat terpuruk hingga ke level 109.85, setelah akhirnya di tutup pada level 108.78.
Secara teknikal, sejak USDJPY berhasil menembus ke atas level 109, tidak dipungkiri laju rally pasangan ini sulit terbendung seiring nilai greenback yang juga terus menguat.
Bahkan bila kita mengacu kepada indikator teknikal moving average dan Stochastic harian yang masih menopang kenaikkan valuta, bukanlan tidak mungkin bila USDJPY dapat meraih kembali level 109 sebagai target incaran pertama.
Dan pelemahan yen juga akan terdukung oleh dollar AS yang akan menguat seiring ekspektasi kenaikkan suku bunga AS kembali merebak menjelang rapat FOMC-Federal Reserves AS (the Fed) yang akan digelar hingga hari Kamis.
(dar)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
