Monexnews - Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengapresiasi kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atas pencapaian target penerimaan negara, khususnya dari cukai pada tahun lalu.
Menurut Menkeu, pada tahun lalu DJBC telah dihadapkan pada beberapa tantangan dalam mencapai target penerimaan yang diamanatkan kepada instansi ini. Salah satunya adalah saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada penurunan harga komoditas dalam beberapa tahun terkahir. Padahal, ekspor Indonesia didominasi oleh sektor tersebut, sehingga berdampak pada menurunnya pendapatan negara dari bea keluar.
"Saya menyadari bahwa di dalam beberapa tahun terakhir situasi memang kurang menguntungkan, mengingat harga komoditas yang mengalami penurunan yang juga berpengaruh tentunya pada bea keluar," ungkap Menkeu di sela acara peresmian Gedung Baru DJBC pada Rabu (1/10).
Selain itu, menurut Menkeu, adanya kebijakan nasional terkait integrasi perekonomian Indonesia dengan negara lain juga berdampak pada menurunnya penerimaan negara dari bea masuk. "Dan juga beberapa kebijakan yang memang merupakan kebijakan nasional yang mengintegrasikan ekonomi negara kita dengan ekonomi negara lain, yang akibatnya adalah penerimaan dari bea masuknya juga mengalami penurunan," ungkapnya.
Namun, di tengah menurunnya penerimaan negara dari bea masuk dan bea keluar tersebut, penerimaan negara dari cukai pada tahun lalu ternyata berhasil melampaui target. "Saya melihat kinerja dari tahun lalu dimana penerimaan cukai mencapai 104 persen, atau 4 persen lebih tinggi dari target. Saya kira ini adalah sesuatu yang pantas kita syukuri, dan juga saya memberikan apresiasi untuk pencapaian yang berhasil dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai," papar Menkeu.
Ia berharap, pada tahun ini DJBC dapat mempertahankan prestasi tersebut, di tengah berbagai gejolak pada perekonomian Indonesia. "Saya berharap bahwa di tahun 2014 ini kita juga akan bisa mempertahankan, bahkan bisa lebih, walau saya tahu bahwa situasinya menjadi relatif tidak mudah, mengingat perkembangan dari perekonomian yang juga mengalami perlambatan dalam paruh pertama tahun 2014," jelasnya.
Selain itu, Menkeu juga berharap DJBC dapat bekerja lebih keras untuk dapat mewujudkan target penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. "Karena hanya dengan ini kita akan dapat mampu untuk membiayai APBN yang besarnya sudah 2.039 triliun," kata Menkeu.(wa)
Sumber: rilis berita Kementerian Keuangan Republik Indonesia
www.kemenkeu.go.id
*disadur tanpa penyuntingan
(dim)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
